Senin, 17 Juni 2013

Mengetahui Sejarah Singkat Mobil Ford Model T


Tips Otomotif Mengetahui Sejarah Singkat Mobil Ford Model T 150x150 Tips Otomotif: Mengetahui Sejarah Singkat Mobil Ford Model TFord Model T (atau dikenal juga sebagai Tin Lizzie, FLiwer, T-Model Ford, atau T) adalah mobil yang diproduksi oleh Ford Motor Company dari tahun 1908 sampai 1927.
Model T menetapkan 1908 sebagai tahun yang bersejarah buat mereka.
Ford Model T dianggap sebagai mobil pertama yang terjangkau harganya bagi masyarakat umum.
Ini antara lain dimungkinkan setelah sistem perakitan modern diperkenalkan, alih-alih menggunakan perakitan yang dikerjakan secara manual.
Mobil ini dirancang oleh Childe Harold Wills dan dua imigran Hungaria, Joseph A. Galamb dan Eugene Farkas. Anggota lain tim perancang adalah Henry Love, CJ Smith, Gus Degner dan Peter E. Martin.
Model T pertama kali diproduksi pada 12 Agustus 1908 di Pabrik Piquette di Detroit, Michigan dan mulai dijual pada 27 September 1908.
Pada tanggal 26 Mei 1927, Henry Ford, sang pendiri Ford Motor Company menyaksikan langsung Model T ke-15 juta yang diproduksi dari pabriknya.
Model T adalah mobil pertama yang diproduksi massal menggunakan perakitan modern yang ditujukan dan menyasar kelas menengah Amerika.
Sebelum Ford Model T, Henry Ford telah membuat beberapa prototipe tapi tidak pernah diproduksi massal. Total prototipe berjumlah 19 dan diberi nama sesuai huruf abjad A hingga T.
Model yang dibuat sebelum Model T adalah Model S yang merupakan upgrade dari Model N. Uniknya, versi setelah Model T diberi nama Model A bukan Model U.
Ford Model T terpilih sebagai mobil yang paling berpengaruh pada abad ke-20 dalam sebuah jajak pendapat internasional. Menanggapi hal ini Henry Ford mengatakan:
“Aku berkeinginan membuat mobil dengan banyak fungsi. Mobil ini harus cukup besar untuk menampung semua anggota keluarga, namun dengan biaya perawatan yang terjangkau.
Mobil ini harus terbuat dari bahan terbaik, dirakit oleh orang-orang terbaik setelah melalui desain dan perancangan modern.
Namun mobil ini harus tetap terjangkau, sehingga orang dengan pendapatan menengah dapat memilikinya.”

Jumat, 14 Juni 2013

Mustang Jegal Camaro

Washington - Setelah dalam beberapa tahun terakhir terus dipecundangi oleh Chevrolet Camaro, Ford Mustang akhirnya bangkit. Mustang di Mei lalu sukses gantian mempecundangi Camaro.

Seperti diketahui, rivalitas di segmen muscle car di Amerika memang terus panas sepanjang masa. Meski masih ada Dodge Challenger, rivalitas antara Chevrolet Camaro dan Mustang adalah yang paling seru.

Pertarungan antara Camaro dan Mustang memang bisa dibilang sebagai pertarungan klasik. Mustang sejak akhir tahun 1960an terus memimpin pasar muscle car, di atas Camaro. Namun peruntungan berbalik ketika popularitas Camaro melonjak di film Transformer. Camaro pun kini memimpin sejak beberapa tahun lalu.

Di tahun 2012 silam Camaro juga berhasil kembali memimpin pasar muscle car di Amerika Serikat setelah terjual 84.391 unit. Lebih tinggi dari 82.995 Mustang yang terjual disaat yang sama atau Dodge Challenger yang hanya terjual 43.110 unit.

Namun, titik baik bagi para penggila Mustang adalah kenyataan kalau penjualan Mustang semakin mendekati Camaro. Karena di 2011 saat Chevrolet mendistribusikan 88.249 Camaro, Ford hanya berhasil melepas 70.438 Mustang saja.

Dan di bulan Mei silam Ford Mustang berhasil membalikkan keadaan. Ford mengatakan kalau di Mei 2013 lalu mereka berhasil mendistribusikan 8.797 Mustang di Amerika, angka itu sebenarnya turun 15,6 persen bila dibanding Mei 2012, namun lebih banyak sekitar 1.000 unit dibanding April 2013.

Adapun Chevy hanya mendistribusi 7.929 Camaro yang berarti turun 12,1 persen. Sementara Dodge Challenger terdistribusi sebanyak 5.537 unit, naik 15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Rabu, 12 Juni 2013

Bedah Mesin 1.0 Liter EcoBoost dari Ford

Ford EcoBoost Engine



Bangkok - Ford menawarkan inovasi dengan teknologi terbaru pada mesinnya, yakni EcoBoost. Meski belum akan dibawa ke Indonesia, namun mesin ini menarik untuk dibedah karena teknologinya yang unik.

Ford bahkan sampai berani mengklaim, mesin EcoBoost 1.0 liter adalah mesin yang memiliki performa layaknya mesin empat silinder berkapasitas 1.6 liter konvensional. 

EcoBoost 1.0 liter adalah anggota terkecil dalam keluarga besar mesin Ford EcoBoost global yang meliputi varian empat silinder 1.6 dan 2.0 liter, serta dua varian V6 3.5 liter.

Ford pun punya cara untuk mengoptimalkan mesin 3 silinder ini yang dikenal punya getaran tinggi. Pabrikan Amerika ini tidak menggunakan stabilizer, karena dianggap akan menambah bobot mesin, juga biaya yang lebih mahal.

Dilansir situs resmi Ford Thailand, para ahli di Ford sudah mengembangkan beberapa alternatif lain, mereka sengaja membuat katrol dan flywheel tidak seimbang dengan bobot yang ditempatkan, tepat untuk melawan daya getar alami mesin dan mendorong energi ke arah yang kurang sensitif. 

Pemasangan mesin pun dirancang untuk memisahkan serta menyerap daya getar mesin. Manifold knalpot ditempelkan ke dalam kepala silinder sehingga gas buang dapat didinginkan menggunakan air untuk memungkinkan rasio bahan bakar dan udara yang optimal di rentang revolusi mesin yang lebih luas.

Juga untuk mengoptimalkan efisiensi bahan bakar, Ford menggunakan material besi yang unik karena bisa membuat panas mesin lebih cepat. Tindakan ini pun berdaya mengurangi jumlah energi pemanasan yang dibutuhkan sebesar 50 persen dan meningkatkan penghematan bahan bakar.

Sistem “split-cooling” memiliki termostat terpisah untuk kepala silinder dan blok yang mempercepat pemanasan. Dua drive belt mesin utama direndam dalam pelumas untuk menghasilkan mesin yang lebih tenang dan lebih efisien sedangkan variable oil pump memastikan tekanan minyak yang optimal di seluruh rentang percepatan. 

Mesin ini memiliki kepadatan daya tertinggi dibandingkan dengan mesin produksi Ford lain. Turbocharger superkecil dan super responsif menghimpun tenaga dengan cepat ketika gas dibuka dari rpm rendah, kemampuan turbocharger ini mencapai hampir 250.000 rpm tanpa adanya turbo lag.

Torsi puncaknya 170 Nm pada rentang 1.400-4.500 rpm sudah lebih dari cukup bagi pengendara untuk melaju dan menyalip dengan mudah. 

Dilengkapi dengan direct fuel injection, turbocharger dan variable valve timing yang membuat efektivitas mesin lebih baik. Mesin ini diproyeksikan akan menghasilkan tenaga sebesar 120 PS, sedangkan torsi puncaknya di angka 170 Nm.

Hasilnya, EcoBoost 1.0 liter menggunakan teknologi yang berbeda dengan mesin lain yang pernah dimiliki Ford. "EcoBoost 1.0 liter membuktikan bahwa ukuran tidak penting.

Ford Laser Series 1990-1999, Kondang di Mancanegara


Ketika banyak permintaan pembaca yang masuk ke inbox bt90dreamcar@gmail.com untuk membahas Ford Laser sebagai dream car back to 90s, awak redaksi memutar otak karena sebenarnya Laser tergolong kaum minoritas.

Untungnya, Viky punya besutan Ford Laser Lynx keluaran 1996 yang bersedia diekspos. Bahkan tak tanggung-tanggung, serombongan Laser series mulai dari Laser Champ, Laser Sonic dan Laser Ghia GL ikut dibawa serta ke sesi pemotretan di bilangan Senayan, Jaksel.

Bila Viky bisa mengajak varian Laser lainnya, lantaran pria berpostur tubuh tinggi ini memang tergabung sebagai anggota Ford Line 'Indonesian Ford Sedan Club'. “Biar saya enggak sendirian,” kelakar Viky sembari menunjuk besutan members lainnya.

Ternyata, varian Laser di Tanah Air cukup banyak. Diawali Laser 'Ghia' GL yang pertama muncul di akhir '89, kemudian dilanjut Ford Laser Champ yang beraura sport karena mesin 1.800 cc injeksi, DOHC.
Pada tahun yang sama, Ford Indonesia juga merilis Ford Laser Sonic 1.300 cc dan Gala 1.600 cc yang masih mengusung pasokan karburator dan mesin SOHC (Single Over Head Camshaft).

“Pada era '90-an, mobil karburator masih menjadi pilihan mayoritas pemakai mobil,” papar Rozzi Aditya yang pakai Ford Laser Sonic 1.3L keluaran 1990. Tak kelar sampai disitu, pada 1996 meluncur kembali varian Laser yang lebih modern dan dikenal dengan sebutan Lynx. Mengusung mesin BP5 dengan teknologi pasokan injeksi dan DOHC.

Ford Lynx merupakan sedan saloon 4 pintu bermesin 1.600 cc yang terbilang sukses di belahan benua Australia, Afrika, Jepang dan Eropa. Bisa jadi karena dimensi yang kompak dan mengusung mesin powerful, namun konsumsi bahan bakar terbilang moderat alias tidak boros.

Malah, untuk varian Lynx keluaran terakhir yang melenggang pada 2003, mesin dibekali kapasitas 1.800 cc yang juga mengusung camshaft ganda (DOHC). “Kalau di luar negeri, banyak yang engine swap dari 1.6L menjadi 1.8L,” jelas Viky. Tak heran bila Lynx 1.600cc menjadi dream car back to 90s tak hanya di Indonesia tetapi juga di mancanegara. “Kalau saya sebatas melestarikan saja dengan tampilan orisinal,” bisik Viky lagi.

Menjadi bertolak belakang dengan Ford Laser Champ milik Andreas Eka yang sudah full rollbar dan suspensi ceper. Champ keluaran 1990 berkelir merah ini memang diset untuk besutan harian sekaligus gacoan slalom test. “Kalau enggak bentrok dengan acara keluarga, saya pasti ikut event slalom test,” ujar Andreas semangat.

Ford Laser Champ memang memiliki aura performa diatas rata-rata. Berdimensi kecil karena semi hatchback, namun tenaga yang mampu disalurkan ke roda depan terbilang besar karena mesin injeksi dengan kapasitas 1.800 cc.

Sesuai namanya yang berarti sang juara, Laser Champ menjadi salah satu dream car back to 90s. Pesaing keras Mazda Astina yang mengusung mesin sama persis. “Buat dalam kota juga enak karena torsi besar yang membuat konsumsi BBM terkontrol,” terang Ruly Patria, pemakai Champ berkelir hitam dan pelek besar.
 (sumber)

Selasa, 04 Juni 2013

Ini Dia Pemenang Drive Connect Win Ford Focus

 
 
Banten - Ford Motor Indonesia (FMI) akhirnya mengumumkan pemenang kampanye All New Ford Focus 'Drive-Connect-Win'. Adalah Fachri Anggi Maulana yang mendapatkan 1 unit model terbaru Focus 2.0L 5D Sport GDI TiVCT warna Mustard Olive. Penyerahan ini dilakukan di diler Ford Tangerang, Banten.

Fachri, dengan kisah romantisnya tentang laki-laki yang sedang dilanda cinta dan mencoba yang terbaik untuk mendapatkan wanita impiannya dengan bantuan fitur Bluetooth Voice Command dari Ford Fiesta, mendapatkan jumlah vote terbanyak dan bersinar di antara dua finalis lainnya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memilih saya dan terutama kepada Ford atas pengalaman berharga ini. Saya sangat bersyukur dan sudah tidak sabar untuk mencoba seluruh fitur-fitur teknologi pintar yang ditawarkan oleh all-new Focus," ujar Fachri.

Kampanye 'Drive-Connect-Win' diluncurkan pada Januari, mengajak masyarakat di seluruh Indonesia untuk mengirimkan cerita mereka tentang bagaimana konektivitas superior yang dimiliki oleh kendaraan-kendaraan terdepan Ford mendukung aktivitas keseharian maupun gaya hidup mereka.

Fachri Anggi Maulana berhasil mengalahkan 600 lebih peserta dari seluruh Indonesia, secara lebih lanjut menandai satu lagi kesuksesan kampanye Ford di Indonesia yang menciptakan keceriaan secara nasional terhadap teknologi-teknologi pintar dari kendaraan-kendaraan One Ford yang terdepan di segmennya.

"Atas nama Ford, saya mengucapkan selamat kepada Fachri yang ceritanya tidak hanya mendominasi vote masyarakat namun juga menggarisbawahi konektivitas superior dari Ford Fiesta dan juga benar-benar mewakili gaya hidup dari konsumen kami. Cerita Fachri benar-benar menarik perhatian semua orang yang berpartisipasi dalam kampanye ini," ujar Managing Director Ford Motor Indonesia, Bagus Susanto dalam siaran pers, Senin (3/6/2013).